Mengatasi Serangan Panik yang Kumat di Keramaian
LIGAPEDIA.news – Panic attack alias serangan panik dapat muncul dalam situasi yang tak terduga, misalnya saja di ruang publik atau keramaian.
Gejalanya dapat mencakup perasaan takut berlebihan, kebingungan, detak jantung berdebar kencang, sesak napas hingga berkeringat.
Ketika serangan panik itu kumat, beberapa orang mungkin tidak bisa berpikir jernih sampai tidak tahu harus berbuat apa.
“Orang yang punya serangan panik cenderung mengalami kesusahan saat kambuh di tempat umum daripada di rumah atau tempat sepi lainnya,” jelas Kristin Bianchi, psikolog di Maryland’s Center for Anxiety & Behavioral Change, Amerika Serikat.
Untuk mengatasinya, sebenarnya kita dapat mengingat beberapa langkah berikut agar panic attack yang dialami tidak berdampak buruk bagi diri kita dan orang lain di sekitarnya.
Cara mengatasi serangan panik yang kumat di tempat ramai
Serangan panik merupakan gejala utama dari gangguan kecemasan. Kondisi ini jelas membutuhkan perhatian khusus, terutama pengobatan secara medis atau terapi untuk meringankan gejalanya.
Selain karena tidak siap, beberapa orang mungkin akan menghadapi rasa malu dan terhina karena mengalami serangan panik di tengah orang-orang yang tidak dikenal.
Bianchi merekomendasikan beberapa hal berikut untuk menangani panic attack yang kambuh di ruang publik.
1. Simpan berbagai perlengkapan di tas atau mobil
Jika sudah memahami riwayat serangan panik yang dimiliki mudah kambuh, tak ada salahnya untuk menyiapkan beberapa hal yang dapat meringankan gejalanya.
“Simpanlah semua kebutuhan itu baik di tas atau mobil dan selalu kita bawa jika keluar rumah,” jelas Bianchi.
Beberapa perlengkapan yang mungkin dibutuhkan dapat meliputi:
- Minyak esensial
- Gelang atau kalung manik-manik untuk disentuh
- Botol kosong yang dapat menggelembung jika ditiup
- Permen mint
- Buku mewarnai untuk meredakan kecemasan
2. Berpindah ke tempat yang aman
Ruang publik tidak semuanya menawarkan tempat aman bagi orang yang mengalami serangan panik.
Di awal-awal gejalanya mulai disadari, segera berpindah ke tempat yang teduh, relatif bebas dari kebisingan atau tempat yang leluasa untuk sekadar menggerakkan tubuh.
“Jika itu di kantor, coba pindah ke tempat yang sepi dan tenang. Kalau di transportasi publik, coba berpindah ke area kosong atau memakai headphone sebagai peredam kebisingan,” jelas Bianchi.
3. Minta bantuan orang lain jika membutuhkan
Serangan panik dapat bertambah parah ketika kita merasa kewalahan saat mengatasinya. Jika kebetulan ada orang lain di sekitar kita, coba meminta bantuan padanya.
“Jika kesulitan berbicara, coba sebelum bepergian tuliskan lebih dahulu di kartu atau kertas berisi permintaan pertolongan. Keluarkan kartu itu dan berikan ke orang yang mudah dijangkau,” saran Bianchi.
Bianchi menambahkan, saat mengajukan permintaan pertolongan, cara efektif untuk memberi tahu orang asingnya adalah menjelaskan lebih dulu serangan panik yang kita alami (ini bisa dituliskan pada selembar kartu yang sudah kita siapkan).
Setelah agak tenang, kita dapat menyatakan secara spesifik tentang jenis bantuan yang dibutuhkan, seperti meminjam telepon, memanggil taksi atau menanyakan arah menuju fasilitas terdekat.
4. Coba menenangkan diri
Berusaha menenangkan diri dapat menjadi mekanisme menghadapi panik yang kambuh di ruang publik.
Bianchi menyarankan ada beberapa metode yang dapat membantu menenangkan diri.
- Memperlambat pernapasan B
- ernapas dari diafragma
- Berlatih mindfulness
5. Hindari langsung pulang
Hindari langsung kembali ke rumah jika serangan panik muncul di tempat umum.
Sebaliknya, Bianchi mendorong pasien untuk tetap berada di tempat dan terlibat dalam tindakan perawatan diri apa pun yang tersedia.
Cara ini setidaknya dapat memastikan kalau kita baik-baik saja, karena jika langsung pulang ke rumah dengan kondisi panik atau tanpa pertolongan pertama, hal itu bisa membahayakan diri sendiri.
- Sejumlah langkah yang dapat dilakukan tanpa harus langsung pulang ke rumah dapat meliputi;
- Minum air hangat atau dingin untuk membantu menenangkan
- Makan camilan
- Berjalan-jalan santai
- Menghubungi orang yang siap sedia membantu
- Membaca atau menggambar
Sumber : lifestyle.kompas.com